Bersama Tapi Tak Mudah, Inilah 5 Cobaan Rumah Tangga Gwan Sik dan Ae Sun
Teman sejoli Gwan Sik yang diperankan oleh Park Bo Gum dan Ae Sun oleh IU dalam sinetron tersebut. Ketika Kehidupan Memberikanmu Jeruk Mandarin Masih menjadi perhatian. Bahkan, mereka juga mendapatkan dukungan kasih sayang dari netizen Kehidupan rumah tangga mereka dipenuhi tantangan. Meski demikian, mereka mengagumi kemampuan Gwan Sik dan Ae Sun dalam menghadapi semua ini bersama-sama dan tetap menjaga kedekatan sebagai sebuah keluarga yang bahagia.
Sejak awal, perjalanan cinta mereka telah dipenuhi dengan berbagai rintangan. Awalnya, Oh Ae Sun bahkan menolak lamaran Gwan Sik sebab impian hidupnya adalah menikah dengan seseorang asli dari Ibukota. Namun, pasca tantangan dalam mengarungi bahtera rumah tangga ini, keduanya akhirnya dapat melewatinya bersama-sama.
1. Tak direstui keluarga

Hubungan antara Gwan Sik dan Ae Sun tidak disetujui oleh kedua pihak keluarga. Di samping usia mereka yang masih tergolong muda, latar belakang pun turut mempengaruhi penolakan ini. Ketika itu, Gwan Sik berasal dari garis keluarga dengan status sosial lebih tinggi dibandingkan keluarga Ae Sun. Tidak hanya itu, keluarga Gwan Sik menganggap Ae Sun dapat menghambat kesempatan putranya meraih keberhasilan di masa depan.
Di sisi lain, keluarga Ae Sun menyadari bahwa Gwan Sik hanyalah seorang yang dipenuhi dengan kasih sayangnya terhadap Ae Sun tanpa banyak hal materi. Mereka meragukan kemampuan Gwan Sik dalam membiayai kehidupan Ae Sun dan membawa pengaruh positif kepada keluarganya.
2. Dipaksa oleh ibu dan nenek mertua

Walaupun pada mulanya tidak disetujui, akhirnya mereka tetap melangsungkan pernikahan terlebih lagi setelah keluarga Gwan Sik mengetahui bahwa Ae Sun tengah mengandung buah hati Gwan Sik. Walaupun demikian, Ae Sun justru mendapatkan perlakuan buruk dari ibu serta nenek mertuanya tersebut. Kedua orang tua itu sering kali mencampuri urusan perkawinan antara Gwan Sik dan Ae Sun yang kini telah pindah untuk hidup serumah dengan mereka.
Si Sun diperintahkan untuk sujud berpuluh-puluhan kali oleh bibi Gwan Sik supaya nasib buruknya lenyap. Dia juga kerapkali dilempar beras merah sebab menurut si bibi, roh ibunya sedang mengikuti Si Sun. Tambahan pula, ia selalu di ejek karena belum juga dikurniai cucu lelaki dari orang tu istrinya tersebut serta dipermalukan akibat dominasinya terhadap putri tunggal mereka, Yang Geum Myeong.
Pada suatu hari, terjadilah perselisihan besar di antara Ae Sun dan ibunya mertua-nya. Nenek tersebut menuntut Ae Sun melaksanakan upacara supaya Geum Myeong jadi anak yang baik. hanyeo sebagai neneknya. Ae Sun kesal dan tidak menerima hal itu, karena ibunya meninggal setelah menjadi hanyeo bahkan dia sendiri juga dilindungi supaya tidak berubah menjadi hanyeo .
Ae Sun mendapat tamparan bahkan dicaci oleh ibunya sendiri. Ketika Gwan Sik kembali dari berlayar di laut, dia menyaksikan hal itu lalu membelanya dan segera mengambil istrinya pergi dari tempat itu.
3. Hidup dalam kemiskinan

Setelah meninggalkan kediaman keluarga Yang, Gwan Sik dan Ae Sun menyewa sebuah tempat tinggal yang berjarak cukup jauh dari keluarganya. Tetapi mengingat kondisi finansial mereka yang amat terbatas, akhirnya mereka pun tertunda dalam pembayaran sewa hunian tersebut. Suatu hari, sang ibu tiri Ae Sun hadir untuk menyelesaikan serta memberi tambahan pada biaya sewa mereka.
Pada suatu kesempatan, mereka mengalami masa sulit di mana stok nasi dan lauk habis sehingga terpaksa berpuasa. Namun untungnya, sang tuan rumah begitu peduli dengan pasangan muda itu sampai akhirnya ia tanpa diketahui menyelundupkan beras kepada mereka setiap malam.
4. Gwan Sik perlu tetap berada di sana toxic untuk hidupi keluarga

Setelah berumahtangga, Gwan Sik menjadi nelayan bersama dengan sang bapak. Namun ketika mereka pindah meninggalkan kediaman orang tua, Gwan Sik pada akhirnya bergabung dalam sebuah kapal lain untuk mencari nafkah. Si pemilik kapal itu merupakan mantan kekasih tak terduga Ae Sun yang dikenal cukup keras kepala dan kasar. toxic .
Seringkali dia dipaksa takluk, diserang fisik, dan diejek oleh atasan serta sang pemilik kapal, Bu Sang Gil (Choi Dae Hoon). Bahkan, Gwan Sik memiliki tanda luka abadi di tangannya sebagai dampak dari pekerjaan tersebut. Meski begitu, ia tetap bertahan untuk mencari nafkah bagi keluarganya yang kecil. Suatu hari, Gwan Sik melakukan pemberontakan dan pada akhirnya memilih untuk meninggalkan pekerjaannya bersama Bu Sang Gil.
5. Kehilangan anak bungsunya

Gwan Sik sempat pengangguran dan mengerjakan berbagai pekerjaan singkat sebelum akhirnya ia kembali bekerja sebagai nelayan. Hal ini terjadi setelah nenek Ae Sun menyumbangkan tabungan miliknya untuk membantu Gwan Sik membeli perahu. Dengan demikian, keadaan ekonomi keluarganya mulai membaik. Selain itu, pasangan tersebut diberkahi dengan tiga orang anak setelah menetap di tempat baru. Geum Myeong adalah putra sulung dari dua bersaudara; sedangkan dua saudaranya yang lain yaitu Eun Myeong dan Dong Myeong merupakan adik-adik laki-lakinya.
Pada suatu hari, Geum Myeong menemui nasib sial dalam sebuah kejadian yang memaksakan Ae Sun untuk segera keluar dari rumah. Dia meninggalkan kedua putranya yang masih balita di belakang tanpa pengawasan dan merelakannya dirawat oleh tetangga. Tetapi, tetangga tersebut tidak mau mengindahkan kemauan Ae Sun. Ironisnya, kedua buah hati ini pun pada akhirnya ikut melacak jejak ayah ibunya. Beruntung bagi Eun Myeong, dia bisa pulang selamat usai berjumpa dengan beberapa anggota keluarga.
Akan tetapi, Dong Myeong menghilang dan kemudian ditemukan tanpa tanda-tanda kehidupan di sisi tepi laut. Ae Sun kehilangan putranya yang bungsu dengan cepat itu. Dia merasa bertambah bersalah karena sebelum Ae Sun meninggalkannya, Dong Myeong berharap disayangi dan dirangkul, namun permohonan tersebut tidak tersampaikan. Sampai akhir hayatnya, Ae Sun bahkan enggan melihat balita karena selalu terpikir tentang anaknya sendiri.
Ujian seringkali menghiasi hidup kita, tetapi sepasang suami istri ini berhasil melaluinya dengan bersama-sama tanpa saling menyalahkan. Justru sebaliknya, mereka berempati satu sama lain dan selalu mendukung.
Posting Komentar untuk "Bersama Tapi Tak Mudah, Inilah 5 Cobaan Rumah Tangga Gwan Sik dan Ae Sun"