Israel Sambut Konferensi Anti-Semitisme, Undangan Spesial untuk Politikus Eropa Sayap Kanan

YERUSALEM, Israel sedang menyelenggarakan konferensi anti-Semitisme di Yerusalem pada Kamis (27/3/2025).

Akan tetapi, pertemuan tersebut memicu perselisihan dalam masyarakat Yahudi global lantaran beberapa tokoh politik dari sayap kanan Eropa menghadirinya dan mereka memiliki rekam jejak kontroversial tentang antisemitisme.

Sebagaimana diberitakan AFP , Kamis (27/3/2025), acara konferensi tersebut menarik perhatian anggota dari partai-partai sayap kanan semacam Fidesz yang berasal dari Hungaria serta National Rally (RN) dari Prancis.

Kedatangan RN mendapat perhatian besar lantaran partai tersebut dibentuk oleh Jean-Marie Le Pen, orang yang telah menerima hukuman di Prancis akibat pernyataannya yang mengesampingkan pentingnya Holocaust.

Namun, Jordan Bardella, yang sekarang menjadi Ketua RN, mencoba memisahkan partai dari warisan kontroversial itu.

Pada perjalanannya menuju Israel, dia mampir ke area serangan yang dilancarkan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023, mencakup Tempat Festival Musik Nova di mana lebih dari 370 jiwa menjadi korban.

"Berdasarkan keyakinan bahwa kita harus mengingat peristiwa tanggal 7 Oktober 2023, saya hadir di tempat ini," ungkap Bardella.

Dia pun menggarisbawahi bahwa RN sekarang telah berubah menjadi sebuah partai yang melawan antisemitisme dan enggan mendiskusikan riwayat partainya.

"Politik bukanlah sesuatu yang saya pantau dari jarak jauh," ujarnya.

Di luar mengikuti konferensi, Bardella juga mampir ke Netiv Haasara yang berada di sekitar perbatasan utara Gaza, serta menemui para korban serangan dari Hamas.

Dalam pernyataan yang dibuatnya, dia menggambarkan serangan Israel terhadap Gaza sebagian besar sebagai pertarungan antara peradaban dengan kekerasan brutal.

"Sering kali kami sampaikan bahwa balasan terhadap serangan Israel tersebut sah, namun perlu dijalankan sesuai dengan aturan internasional," katanya.

Israel Mencari Dukungan Internasional

Konferensi tersebut adalah salah satu usaha Israel dalam menanggulangi meningkatnya arus globalisasi kebencian terhadap Yahudi, khususnya di hadapan tekanan internasional akibat konflik di Gaza.

Namun, langkah mengundang seorang politikus dari partai ekstrem kanan yang pernah disalahkan karena pandangan Anti-Semit masih menimbulkan polemik.

Menurut Denis Charbit, seorang ahli politik dari Open University of Israel, Israel kini mengalami isolasi dan mencari persahabatan dengan negara-negara baru, walaupun mungkin dianggap sebagai perusahaan yang kurang menyenangkan.

Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Menteri Urusan Diaspora Amichai Chikli, seorang politisi dari sayap kanan yang terkenal.

Sejumlah orang yang diundang memilih untuk tidak hadir sebagai tanda protes terkait dengan kedatangan pihak ekstrem kanan, seperti CEO dari ADL Jonathan Greenblatt dan filosof Perancis Bernard-Henri Lévy.

Kepala Rabbi Inggris Ephraim Mirvis dan penasehat independent pemerintah Britania Raya mengenai antisemitisme, John Mann, sama-sama memutuskan untuk tidak hadir pada acara itu.

Posting Komentar untuk "Israel Sambut Konferensi Anti-Semitisme, Undangan Spesial untuk Politikus Eropa Sayap Kanan"