5 Tips Mendidik Anak Agar Tumbuh Menjadi Pribadi Kuat di Masa Depan

Tiap orangtua berharap putra atau putrinya akan berkembang menjadi individu yang kokoh dan memiliki ketahanan batin. Ini dapat dicapai apabila metode pendidikan mereka sesuai. Lalu bagaimana pola asuh supaya buah hati mempunyai kepribadian? resilient?

Tidak dapat disangkal bahwa terkadang orangtua khawatir tentang kemampuan anak-anak mereka untuk mengembangkan ketahanan mental, termasuk saat berada di sekolah.

Bisakah mereka menyimak pengajarannya di sekolah? Apakah mereka sedang belajar kemampuan-kemampuan penting bagi perkembangan sebagai individu dewasa yang bisa beradaptasi dengan baik?

Satu sifat yang bisa diasah oleh para orang tua guna mendukung anak dalam menyelesaikan hambatan sosial, emosi, atau kesehatan mental adalah kekuatan tahan diri.

Seperti apa karakter resilient?

Dikutip dari Raising Children , ketangguhan atau resilience Adalah kapabilitas untuk 'memulihkan diri' sesudah menemui hambatan dan waktu-waktu susah. Keuletan pula merujuk pada keberanian dalam menyongsong perubahan dan situasi sukar yang tak bisa dipindahkan atau diperbaiki terus menerus.

Karaktar tersebut bisa meningkatkan atau menurunkan posisi mereka di momen yang tidak sama. Beberapa buah hati kemungkinan akan lebih sanggup untuk memulihkan diri dari sejumlah hambatan dibandingkan dengan yang lainnya.

Anak-anak dapat membentuk kekuatan tahan mereka dengan adanya:

  • Talianan yang kukuh serta penuh sokongan daripada famili dan rakan rapat
  • Ketrampilan emosi yang memungkinkan mereka merespons hambatan dengan efektif.

Anak-anak yang tangguh lebih mampu mengatur emosi mereka, bangkit kembali dari kegagalan, dan memaafkan diri sendiri karena melakukan kesalahan. Orang tua yang membesarkan anak-anak tangguh tidak menghilangkan pemicu stres, tapi mengajari anak-anak mereka cara mengatasinya.

Bagaimana Mendidik Anak Agar Memiliki Karakter Yang Baik resilient

Anak-anak yang kuat bisa bangkit setelah menghadapi kekalahan dan melanjutkan hidupnya dengan lebih mudah. Saat situasi menjadi sulit dan perasaan cemas, kesedihan, frustasi, atau rasa takut muncul, sifat tegar tersebut membuat mereka menyadari bahwa emosi negatif itu bersifat sementara.

Mereka umumnya enggan mengelak dari tantangan atau menyelesaikan permasalahan dengan metode yang kurang baik, misalnya menjadi defensif atau agresif. Di bawah ini terdapat berbagai langkah untuk membimbing anak supaya memiliki kepribadian yang kuat. resilient alias tangguh:

1. Mengizinkan anak mengalami kekecewaan

Menurut Profesor Pediatri dari Children’s Hospital of Philadelphia, Dr Ken Ginsburg, beberapa orangtua mengontrol pengalaman-pengalaman yang dianggap oleh mereka sebagai halangan atau sesuatu yang kurang menyenangkan untuk anak-anaknya.

Ginsburg menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut malah bisa menghalangi perkembangan Mental si anak.

"Peran utama orangtua adalah menjaga anak-anak serta membantu mereka belajar dari kegagalannya. Salah satu metode untuk menyiapkan anak menghadapi tantangan ialah dengan biarkan mereka terkadang jatuh dan kemudian berdiri sendiri lagi," kata Ginsburg.

2. Izinkan anak merasakan ketakutannya

Penulis buku Kelima Kebiasaan Orang yang Sangat Tangguh: Mengapa Beberapa Meningkatkan Sementara Yang Lain Menyerah , Taryn Marie Stejskal mengusulkan kepada para orangtua untuk menyediakan waktu khusus bagi 'sesi ketakutan'. Aturlah timer selama lima menit dan mintalah si anak untuk membeberkan semua hal yang membuatnya cemas.

"Belajar tentang pengendalian kecemasan dan kekhawatiran adalah elemen krusial dalam ketahanan," ungkap Stejskal seperti dilaporkan oleh CNBC Make It.

"mereka bisa mencatat seluruh ketakutan yang ada di pikiran mereka. Setelah jangka waktu tertentu, suruh mereka menghilangkan rasa cemas itu dan berhenti memikirkannya," tambah Stejskal.

3. Bantulah anak merumuskan skenario terburuk dan terbaik.

Metode alternatif untuk mendampingi anak dalam menangani ketakutan mereka adalah dengan mengingkari mereka untuk merumuskan skenario paling buruk serta paling baik yang bisa saja terwujud.

Ini membuat anak-anak merasa lebih tenang karena menyadari bahwa skenario terjelek yang mereka bayangkan ternyata tidak seseram yang mereka khawatirkan.

"Menyampaikan kepada anak-anak bahwa mereka berpotensi mengatasi setiap tantangan, termasuk dalam situasi paling sulit, akan memungkinkan mereka untuk menyadari bahwa kebanyakan permasalahan bisa dihadapi dengan baik," jelas Stejskal.

4. Hormati pertumbuhan individu si kecil

Agar anak-anak dapat membangun kekuatan mental dan ketahanan, sangatlah vital agar mereka tidak selalu mengejar penghargaan luar. Ini merujuk pada perlunya melatih anak-anak untuk menilai prestasinya berdasarkan standar pribadi mereka sendiri bukan pencapaian yang diharapkan oleh orang lain.

Lebih baik mendorong mereka untuk mengukur sejauh mana pencapaian pribadi mereka daripada mengevaluasi apakah mereka sudah sesuai dengan standar orang lain. Ajak mereka bertanya pada dirinya sendiri: 'Apakah saya telah meraih tujuan yang kuinginkan?' serta 'Adakah kemajuan dalam hal menjadi versi terbaik dari diriku?',” ungkap Scott Mautz, sang penulis buku tersebut. The Mentally Strong Leader.

5. Berfokuslah pada perjalanan, bukan tujuannya

Tidak bisa disangkal bahwa anak-anak mungkin merasakan kekecewaan ketika mencoba untuk mengejar tujuan mereka. Fokus terlalu banyak hanya pada hasil dari upaya tersebut dapat menyebabkan mereka ragu dalam mengambil resiko serta tidak tumbuh dengan baik.

"Mudah terbakar dengan harapan akan hasil akhir bisa menghancurkan ketahanan psikologis anak-anak karena ada banyak hal di luar upaya yang dapat mempengaruhi hasil," jelas Mautz.

Sebaliknya, tanyakan pada anak tentang apa yang telah dipelajarinya sepanjang jalan itu, atau jika mereka menikmati pengalamannya. Hal ini bisa membuat anak menyadari adanya manfaat dari berani mencoba hal baru, walaupun akhirnya hasilnya belum tentu seperti yang diharapkan.

Berikut adalah beberapa panduan dalam mendidik anak supaya memiliki kepribadian yang baik. resilient Ingatlah, pastikan bahwa anak Anda diberi kesempatan untuk mengalami kegagalan sehingga mereka dapat mempelajari cara bangkit dan terus berusaha. Semoga informasi ini berguna bagi Anda, Bunda.

Pilihan Redaksi
  • 7 Tips untuk Membiasakan Anak dengan Sikap Gigih dan Tak Kenal Kata Menyerah, Sudahkah Anda Melakukan Hal Ini?
  • 5 Karakteristik Ayah yang Membuat Anaknya Jadi Cerdas Versi Ahli
  • Hindari Meneri terkaan "Berhati-hati" Ketika Memberikan Peringatan pada Anak, Inilah Saran Gantinya Menurut Ahli Psikologi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway , yuk join Komunitas Squad. Untuk mendaftar, silakan klik disini. SINI . Gratis!

Posting Komentar untuk "5 Tips Mendidik Anak Agar Tumbuh Menjadi Pribadi Kuat di Masa Depan"